Saturday, September 26, 2009

Kemungkaran di Hari Raya.

1) Tasyabbuh (meniru0niru) orang kafir dalam berpakaian. Rasulallah bersabda "Barangsiapa yang meniru-niru suatu kaum, maka dia termasuk dalam golongan mereka" (Hadis riwayat Imam Ahmad dan sanadnya Hasan).

2) Wanita berdandan ketika keluar rumah. Padahal seperti ini diharamkan di dalam agama ini, berdasarkan firman Allah (yang artinya), “Dan hendaklah kamu (wanita muslimah) tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyyah yang dahulu, dan dirikanlah shalat serta tunaikanlah…” (QS. Al Ahzab [33]: 33)

3) Berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahram. Fenomena ini merupakan musibah di tengah kaum muslimin apalagi di hari raya. Tidak ada yang selamat dari musibah ini kecuali yang dirahmati oleh Allah. Perbuatan ini adalah haram berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, “Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim no. 6925). Mungkin kita terlebih bersilaturrahim sehinggakan wanita bukan mahram pun kita bersalaman.

4) Mengkhususkan ziarah kubur pada hari raya Aidilfitri. Padahal tidak terdapat satu dalil pun yang menunjukkan perintah Allah ataupun tuntunan Nabi untuk ziarah ke kubur pada saat tersebut.

5) Kebanyakan manusia meninggalkan solat lima waktu karana sibuk bersilaturahmi dan kaum lelaki juga meninggalkan solat berjemaah di masjid tanpa alasan yang dibenarkan oleh agama. Demi Allah, sesungguhnya ini adalah salah satu bencana yang amat besar. Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, An Nasa’i, Ibnu Majah. Dikatakan sahih oleh Syaikh Al Albani. Lihat Misykatul Mashobih no. 574).

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Muroja’ah: Ustadz Aris Munandar
Artikel www.muslim.or.id

1 comment:

  1. Apabila raya menjelma masjid makin dilupakan...

    ReplyDelete